Pengertian Kanban dan Fungsinya dalam Proses Produksi
Salah satu metode yang kerap digunakan oleh perusahaan untuk mengelola proyek adalah Kanban. Berikut adalah pengertian dan fungsi dari Kanban dalam proses produksi.
Kanban Adalah
Istilah "kanban" berasal dari bahasa Jepang yang berarti visual atau kartu. Kanban adalah sistem visual yang memudahkan tim dalam berkomunikasi mengenai pekerjaan apa yang harus dilakukan dan kapan waktu yang tepat untuk melakukannya. Metode ini telah dipopulerkan oleh perusahaan Toyota, yang menerapkannya dalam proses manufaktur. Kanban digunakan karena dapat menyederhanakan pekerjaan dan diklaim lebih efektif dalam memecahkan masalah.
Fungsi Kanban
Dengan adanya Kanban, pergerakan bahan dalam sistem produksi dapat diatur agar selesai tepat waktu. Selain itu, Kanban juga memiliki beberapa fungsi lainnya:
1. Sebagai Alat Instruksi Produksi dan Pengangkutan
Fungsi pertama Kanban adalah sebagai alat instruksi kerja yang mengatur apa, kapan, di mana, dan bagaimana komponen atau bahan diproduksi dan diangkut. Kanban memisahkan dan mengkomunikasikan proses sebelum dan sesudah pembuatan dilakukan.
2. Sebagai Alat Pengendalian Secara Visual
Fungsi berikutnya adalah untuk memonitor akurasi, arus, dan lokasi dari komponen atau barang. Mekanik yang menjalankan proses produksi dapat memahami informasi yang ada dalam Kanban hanya dengan melihat sekilas saja. Kanban selalu bergerak bersamaan dengan komponen aktual.
3. Sebagai Alat Proses Kaizen
Fungsi lainnya adalah sebagai alat kontrol visual. Namun, penggunaan Kanban secara berlebihan tidak disarankan karena dapat meningkatkan persediaan yang tidak perlu.
4. Untuk Penyesuaian Perubahan
Dalam proses produksi, berbagai macam masalah seperti penundaan, penyelesaian jadwal produksi, atau perbaikan mesin atau alat produksi sering terjadi. Di sinilah Kanban berfungsi sebagai alat untuk menyesuaikan perubahan dalam proses produksi.
Kesimpulan
Kanban adalah metode yang mempermudah tim dalam berkomunikasi mengenai pekerjaan yang sedang dilakukan, membantu mengatur pergerakan bahan dalam sistem produksi, serta menyesuaikan perubahan yang terjadi dalam proses produksi. Metode ini sangat efektif dan efisien untuk memecahkan masalah yang dihadapi oleh perusahaan.
<a href="https://it.telkomuniversity.ac.id/">Telkom University</a>